Di Tepi Pantai Kombi, Polisi dan Remaja Bertukar Cerita Tentang Masa Depan

Minahasa – Angin sejuk pantai Desa Kombi, Kecamatan Kombi, Jumat (27/6/2025) menjadi saksi hadirnya dialog hangat antara polisi dan sekelompok remaja. Bukan dengan nada perintah atau teguran, tetapi dengan senyum, sapaan bersahabat, dan pesan-pesan penuh harapan. Aipda Bonix Zero, personel Polsek Kombi, menyambangi para remaja dalam suasana santai namun bermakna, bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H.

Di bawah naungan pohon di pinggir jalan desa, Aipda Bonix duduk bersama para remaja yang tengah berkumpul. Ia memulai pembicaraan dengan ringan, menanyakan kabar dan keseharian mereka. Dari percakapan sederhana, pembahasan pun mengalir ke hal-hal penting: tentang masa depan, pilihan hidup, dan makna hijrah.

“Momen 1 Muharam ini bisa jadi langkah awal untuk berubah,” ujar Aipda Bonix. “Hijrah itu bukan cuma soal berpindah tahun, tapi juga berpindah sikap—dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Kalian adalah harapan keluarga dan desa ini.”

Ia mengajak para remaja untuk menjauhi kebiasaan negatif seperti mengonsumsi miras, balapan liar, dan membawa senjata tajam. Menurutnya, anak muda harus dibimbing agar tidak terjebak dalam pergaulan yang menyesatkan, apalagi sampai terlibat dalam tindakan kriminal.

Tidak hanya kepada para remaja, Aipda Bonix juga menyampaikan pesan menyentuh kepada para orang tua di sekitar lokasi. Ia menegaskan pentingnya perhatian keluarga dalam membentuk karakter anak.

“Jangan biarkan anak-anak kita berjalan sendiri. Mereka butuh teladan, perhatian, dan kasih sayang. Jangan sampai mereka menjadi korban, apalagi pelaku kejahatan. Ini tanggung jawab kita bersama,” pesannya penuh empati.

Warga yang menyaksikan momen ini mengapresiasi langkah Aipda Bonix. Mereka melihatnya bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi sebagai sahabat yang mau mendengarkan dan membimbing.

Kehadiran Polri di tengah masyarakat, terutama di momen keagamaan seperti 1 Muharam, membuktikan bahwa pendekatan hati ke hati jauh lebih bermakna daripada sekadar patroli. Di tepi pantai Kombi, percakapan itu mungkin singkat, tapi pesan yang tertinggal akan lama dikenang oleh mereka yang mendengarkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version