Tondano, 20 Juli 2025 — Ribuan umat memadati Lapangan God Bless Minahasa, Tondano, Minggu pagi (20/7), dalam Ibadah Pengucapan Syukur Kabupaten Minahasa tahun 2025. Dalam suasana yang penuh hikmat dan sukacita, ibadah ini menjadi momen penting yang mempererat tali persaudaraan antar warga, pemerintah, dan tokoh-tokoh Sulawesi Utara lintas generasi.
Ibadah yang mengusung tema “Torang Berbagi” ini dipimpin oleh Dr. Adolf Wenas, M.Th., Wakil Ketua Bidang IV BPMS GMIM. Dalam khotbahnya, ia mengajak jemaat untuk menghidupi makna syukur secara nyata — tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam tindakan berbagi kepada sesama.
“Torang bersyukur bukan hanya karena apa yang torang terima, tapi karena Tuhan beri kesempatan bagi torang untuk jadi berkat dan terang bagi orang lain,” ucap Dr. Wenas dengan nada penuh pengharapan, yang disambut dengan keheningan penuh makna dari para jemaat.
Ibadah ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting Sulut, antara lain Kapolres Minahasa AKBP Stevent J.R. Simbar, S.I.K., jajaran Forkopimda Minahasa, serta Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E., dan Wakil Gubernur Sulut Dr. J. Victor Mailangkay, S.H., M.H.. Hadir pula dua tokoh senior Sulut yang sangat dikenal masyarakat, yakni mantan Gubernur Olly Dondokambey, S.E., dan mantan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw.
Kapolres Minahasa AKBP Stevent J.R. Simbar, S.I.K. dalam keterangannya menegaskan bahwa kehadiran Polri dalam kegiatan ibadah ini adalah wujud kedekatan serta tanggung jawab sosial bersama masyarakat.
“Polri hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga menjadi bagian dari masyarakat Minahasa. Dalam suka maupun duka, kami bersama rakyat. Ini adalah momen menyatu dalam rasa syukur dan memperkuat semangat kebersamaan,” tutur Kapolres.
Usai ibadah, seluruh undangan dan warga mengikuti jamuan kasih yang sarat kekeluargaan, menikmati sajian kuliner khas Minahasa dalam suasana akrab tanpa sekat. Para pemimpin duduk berdampingan dengan masyarakat, memperlihatkan bahwa nilai-nilai “mapalus” dan “torang samua basudara” masih hidup dalam denyut nadi Minahasa.
Ibadah Pengucapan Syukur tahun ini tak sekadar seremonial tahunan, tapi menjadi panggung penyatuan dan refleksi. Di tengah semangat “Torang Berbagi”, masyarakat Minahasa menunjukkan bahwa syukur yang sejati adalah ketika kita hidup untuk memberkati orang lain — dalam iman, dalam tindakan, dan dalam kasih yang nyata.