Kegiatan patroli ini bukan hanya sekadar pengawasan wilayah, tetapi juga menjadi sarana membangun komunikasi dan menyentuh kesadaran masyarakat secara langsung, khususnya generasi muda yang kerap kali menjadi kelompok paling rentan terhadap pergaulan negatif.
“Patroli malam kami tidak hanya berfokus pada cegah-tangkal kriminalitas, tapi juga sebagai upaya menjangkau anak-anak muda yang mungkin tidak menyadari dampak dari aktivitas nongkrong larut malam, apalagi di tempat yang pernah menjadi TKP kasus berat,” ujar IPDA Jopie S. Kaparang kepada tim Humas Polres Minahasa.
Dalam pertemuan tersebut, petugas tidak serta-merta membubarkan secara keras, melainkan membuka dialog ringan, memberikan pemahaman, serta mengedukasi para pemuda terkait pentingnya menciptakan rasa aman di lingkungan sendiri. Mereka juga diingatkan bahwa lokasi tersebut menyimpan trauma bagi sebagian masyarakat, sehingga kehadiran sekelompok orang di waktu malam dapat memicu keresahan.
Pendekatan humanis yang dibalut dengan etika kepolisian terbukti efektif. Para pemuda tidak merasa diintimidasi, bahkan menerima arahan dengan sikap terbuka dan membubarkan diri tanpa perlawanan. Beberapa di antaranya bahkan mengaku tidak tahu bahwa lokasi yang mereka tempati pernah menjadi TKP pembunuhan.
“Kami mengedepankan edukasi agar mereka sadar secara batiniah, bukan karena takut. Itu lebih efektif dan membentuk kesadaran kolektif. Harapan kami, mereka jadi pelopor ketertiban di lingkungannya,” sambung Kapolsek.
Patroli malam ini menjadi bagian dari pola pendekatan preventif Polsek Langowan Barat dalam menekan potensi gangguan keamanan, sekaligus menunjukkan bahwa kehadiran polisi bukan untuk menakut-nakuti, tetapi merangkul, membimbing, dan menjadi sahabat masyarakat.
IPDA Jopie S. Kaparang juga mengimbau kepada para orang tua untuk lebih aktif memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama saat malam hari. “Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak. Kami di kepolisian hanya perpanjangan tangan negara dalam mendampingi,” tegasnya.
Langkah-langkah seperti ini menjadi bukti nyata bahwa Polri Presisi bukan hanya jargon, tetapi komitmen nyata dalam menciptakan rasa aman dan damai melalui pendekatan yang mengedepankan hati nurani dan kepedulian sosial.