Dua personel Polsek Langowan Barat, yang sedang menjalankan patroli rutin, menghampiri para remaja tersebut dengan pendekatan humanis. “Malam sudah larut, kenapa belum pulang, adik-adik?” tanya salah satu petugas dengan nada lembut. Salah satu dari remaja itu menjawab, “Kami cuma nongkrong, Pak.”
Tanpa menghakimi, petugas kemudian memberikan arahan tentang pentingnya menjaga keamanan diri, terutama saat malam hari. Mereka menjelaskan bahwa kegiatan nongkrong hingga larut bisa berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, dan rentan terhadap provokasi di media sosial maupun aksi “karlota” (ujar kebencian online) yang kerap menyulut konflik.
“Kami hadir bukan untuk membubarkan dengan marah, tapi mengingatkan bahwa di rumah ada orang tua yang menunggu. Kalian adalah harapan keluarga dan masa depan Minahasa,” ucap salah satu anggota polisi dengan tulus.
Warga sekitar yang melihat interaksi tersebut turut merasa tenang. “Polisi sekarang beda, pendekatannya lebih menyentuh. Mereka bisa jadi teladan anak-anak muda kita,” ujar seorang warga yang kebetulan sedang melintas.
Setelah diberikan imbauan secara persuasif, para remaja itu pun mengangguk paham dan membubarkan diri dengan tertib. Mereka pulang ke rumah masing-masing dengan rasa dihargai dan disadarkan, bukan dimarahi.
Kegiatan patroli malam ini merupakan bagian dari komitmen Polsek Langowan Barat dalam menjaga ketertiban lingkungan serta menjalin kedekatan emosional antara polisi dan masyarakat, khususnya generasi muda.