Damai dan Penuh Syukur, Pengucapan Kabupaten Minahasa Berlangsung Khidmat dan Aman

Minahasa — Suasana penuh sukacita dan syukur mewarnai hari Minggu, 20 Juli 2025, saat seluruh pelosok Kabupaten Minahasa merayakan momen sakral tahunan: Pengucapan Syukur. Tradisi yang telah mengakar kuat dalam budaya dan spiritualitas masyarakat Minahasa ini kembali menjadi momen refleksi dan kebersamaan — diwarnai oleh ibadah, jamuan kasih, dan silaturahmi lintas batas sosial.

Sejak pagi, lonceng gereja berdentang bersahutan. Umat memadati rumah-rumah ibadah untuk mengikuti ibadah pengucapan syukur. Khotbah-khotbah yang disampaikan para pendeta menggugah hati, mengajak jemaat bersyukur atas penyertaan Tuhan, sekaligus menjaga nilai-nilai kasih, kerukunan, dan kerja keras.

Setelah ibadah, rumah-rumah terbuka menyambut keluarga, tetangga, hingga tamu dari luar daerah. Aroma nasi jaha, ayam tuturuga, ikan bakar, hingga kue-kue tradisional menyeruak dari dapur masyarakat — memperkaya suasana pengucapan yang tak hanya dirasakan lewat doa, tapi juga lewat rasa.

Namun di balik kemeriahan ini, pengamanan ekstra menjadi fondasi penting yang menopang jalannya kegiatan. Dipimpin langsung oleh Kapolres Minahasa AKBP Stevent J.R. Simbar, S.I.K., ratusan personel diturunkan untuk mengamankan jalur lalu lintas, rumah ibadah, hingga kawasan wisata yang ramai dikunjungi masyarakat.

“Pengucapan adalah momen spiritual dan budaya. Kami ingin pastikan semuanya berjalan aman dan nyaman, agar masyarakat bisa merayakannya dengan tenang,” ujar Kapolres saat memantau langsung arus kendaraan di wilayah Kawangkoan.

Seluruh jajaran Polres Minahasa — dari Satlantas, Samapta, Reskrim, Intelkam, hingga para Bhabinkamtibmas — bekerja tanpa lelah. Polsek-polsek seperti Romboken, Kakas, Langowan, dan Kawangkoan menjadi titik-titik fokus pengamanan, mengingat besarnya arus pergerakan dan potensi kerawanan.

Koordinasi lintas sektor juga berjalan solid. Aparat TNI, Dishub, Satpol PP, hingga relawan dan tokoh masyarakat turut bersinergi dalam operasi pengamanan. Tak hanya menjaga ketertiban, mereka juga memberikan layanan humanis seperti pengaturan lalu lintas, pertolongan pertama, hingga pengawalan kendaraan darurat.

Hingga sore hari, perayaan berlangsung tertib, aman, dan tanpa gangguan menonjol. Masyarakat pun menyampaikan apresiasi atas kinerja aparat kepolisian yang hadir secara nyata — bukan hanya mengamankan, tapi menjadi bagian dari sukacita itu sendiri.

Dengan demikian, Pengucapan Syukur Kabupaten Minahasa 2025 tak hanya menjadi simbol iman, tapi juga cerminan kematangan budaya, solidaritas sosial, dan profesionalisme aparat keamanan. Di tanah Toar Lumimuut ini, rasa syukur dan rasa aman berpadu erat dalam harmoni yang menenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version