MINAHASA — Di tengah berbagai sorotan terhadap institusi kepolisian, kisah inspiratif dari seorang anggota Satlantas Polres Minahasa menjadi angin segar dan bukti bahwa kejujuran masih hidup di tengah masyarakat. Adalah Bripda Patrick Rondonuwu, anggota polisi muda yang menunjukkan integritas luar biasa dengan mengembalikan uang Rp1 juta milik warga yang tertinggal di mesin ATM.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam (13/7/2025) di ATM BNI Kampung Jawa, Tondano. Melky Tampi (34), warga Desa Tonsealama, bersama istrinya melakukan penarikan tunai. Meski saldo rekening terpotong Rp1 juta, uang justru tidak keluar dari mesin. Mengira ada gangguan teknis, mereka pun meninggalkan lokasi dan menarik uang dari ATM lain.
Namun, perasaan tak tenang membuat mereka memutuskan untuk kembali ke lokasi ATM pertama. Di luar dugaan, mereka disambut oleh sosok berseragam yang telah menanti. Bripda Patrick, yang berjaga di sekitar lokasi, ternyata menemukan uang Rp1 juta keluar dari mesin beberapa saat setelah pasangan itu pergi. Alih-alih mengambilnya, ia memilih menunggu di lokasi, berharap sang pemilik kembali.
Setelah memastikan bukti transaksi dan identitas, Bripda Patrick mengembalikan uang tersebut kepada Melky dan istrinya, disaksikan warga sekitar. Aksi itu sontak viral di media sosial dan menuai pujian luas dari masyarakat Minahasa, bahkan luar daerah.
Kapolres Minahasa, AKBP Steven J.R. Simbar, S.I.K., melalui Kasi Humas AKP Michael A.J. Siwu menyampaikan apresiasi atas tindakan anggotanya. Ia menekankan bahwa sikap seperti ini mencerminkan nilai sejati pelayanan Polri kepada masyarakat.
“Ini bukti bahwa masih banyak anggota Polri yang mengutamakan kejujuran dan integritas. Kami bangga dan berharap ini menjadi contoh, baik bagi anggota lain maupun masyarakat,” ujar AKP Siwu.
Tak lupa, AKP Siwu juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat bertransaksi di ATM.
“Jika uang belum keluar, tetapi saldo sudah terpotong, jangan langsung pergi. Tunggu beberapa saat karena bisa saja sistem mesin ATM mengalami delay,” tambahnya.
Aksi Bripda Patrick bukan hanya soal mengembalikan uang, tapi tentang menanamkan kembali kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Ia adalah potret polisi muda yang bekerja bukan hanya dengan tugas, tetapi juga dengan hati nurani.