MINAHASA, 12 Juni 2025 — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, pada Kamis (12/6), dalam rangka rapat koordinasi penanganan bencana dan peninjauan dampak banjir di wilayah tersebut.
Kunjungan ini berlangsung mulai pukul 13.10 WITA di Kantor Bupati Minahasa, Kelurahan Tounkuramber, Kecamatan Tondano Barat, dan dihadiri oleh lebih dari 50 pejabat dari lintas instansi pemerintah dan lembaga. Di antara yang hadir adalah Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan, Bupati Minahasa Dr. (Hc) Robby Dondokambey, Wakil Bupati Vanda Sarundajang, jajaran Forkopimda Minahasa, serta pejabat dari kementerian dan lembaga terkait.
Dalam sambutannya, Letjen Suharyanto menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia guna memastikan penanganan bencana di Minahasa berjalan optimal. Ia mengungkapkan, hingga 10 Juni 2025, Indonesia telah mengalami 1.650 kejadian bencana, dengan banjir sebagai penyumbang terbanyak yakni 1.039 kejadian. Di Minahasa sendiri, banjir akibat luapan Danau Tondano telah berdampak pada 1.313 jiwa di lima kecamatan dan 21 desa/kelurahan.
“Banjir di sekitar Danau Tondano disebabkan oleh curah hujan ekstrem, sedimentasi, pertumbuhan eceng gondok, dan kurangnya infrastruktur pengendali banjir. Kami menilai masalah ini perlu ditangani secara sistemik dan berkelanjutan,” ujar Suharyanto.
BNPB telah melakukan sejumlah langkah darurat, termasuk distribusi bantuan logistik, pengerahan satgas gabungan, peningkatan sistem peringatan dini, serta edukasi masyarakat. Namun, Suharyanto menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang lintas sektor untuk revitalisasi Danau Tondano dan pemulihan daerah aliran sungai (DAS).
Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, dalam laporannya menyampaikan kebutuhan mendesak seperti normalisasi danau, pemulihan infrastruktur, dan peningkatan dukungan pusat. Ia berharap kehadiran Kepala BNPB dapat mempercepat sinergi dan bantuan nyata bagi masyarakat terdampak.
Usai rapat koordinasi, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, untuk meninjau langsung lokasi terdampak banjir. Di sana, Kepala BNPB kembali menegaskan komitmen pemerintah pusat terhadap pemulihan pascabencana.
“Bagi rumah yang rusak ringan akan diberikan bantuan Rp15 juta, dan untuk rusak sedang sebesar Rp30 juta. Relokasi juga menjadi opsi yang sedang dipertimbangkan, terutama bagi wilayah yang kerap terdampak banjir,” tegas Suharyanto.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada warga dan sesi peninjauan lapangan oleh rombongan. Rangkaian kunjungan berakhir pukul 16.32 WITA dalam keadaan aman dan lancar.